Minggu, 17 Juni 2012

BRIDGE



Pengertian Bridge

Bridge adalah sebuah komponen jaringan yang digunakan untuk memperluas jaringan atau membuat sebuah segmen jaringan. Bridge jaringan beroperasi di dalam lapisan data-link pada model OSI. Bridge juga dapat digunakan untuk menggabungkan dua buah media jaringan yang berbeda, seperti halnya antara media kabel Unshielded Twisted-Pair (UTP) dengan kabel serat optik atau dua buah arsitektur jaringan yang berbeda.

Karakteristik Bridge
:: Koneksi internet digunakan pada 1 PC saja, atau koneksi internet di-share dengan beberapa PC menggunakan server/access point.
:: Koneksi internet menggunakan pilihan paket quota, sehingga tidak selalu terhubung ke internet selama 24 jam.
:: Menginginkan kerja modem yang lebih ringan, karena jika koneksi di-share maka modem tidak dijadikan sebagai server untuk membagi bandwidth, sehingga modem lebih awet. Namun konsekuensinya, untuk membagi bandwidth diperlukan tambahan server/access point.
:: Dapat memisahkan jaringan yang luas menjadi sub jaringan yang lebih kecil.
:: Dapat mempelajari alamat, meneliti paket data dan menyampaikannya.
:: Dapat mengoleksi dan melepas paket-paket diantara dua segmen jaringan.
:: Dapat mengontrol broadcast ke jaringan.
:: Dapat merawat address table.

Tipe-Tipe Bridge
:: Transparent
:: Source Route (digunakan dalam jaringan Token Ring)

:. Keuntungan dan Kelemahan Bridge .:
1. Keuntungan yang disediakan bridge
:: Bridge adalah sebuah relay atau interconnecting device yang bias digunakan untuk menyediakan beberapa kemampuan berikut.
:: Memperluas/menambah jarak dari network yang ada.
:: Menambah jumlah workstation pada network Mengurangi kemacetan traffic (dengan network partitioning).
:: Menyediakan koneksi ke network yang berbeda (misalnya Ethernet ke Token Ring).
:: Memindahkan data melalui intermediate network dengan protokol yang berbeda.

2. Kelemahan yang terjadi pada bridge
:: Bridge tidak bisa memblokir paket broadcast layer 2.
:: Menambah delay pada jaringan.
:: Jika alamat yang diterima tidak di kenal oleh bridge, maka akan di siarkan berita ke jaringan segmen lain dan hal ini dapat menyebabkan terjadinya broadcast strom (badai siaran) yang efeknya dapat membuat jaringan macet total.
:: Walaupun dapat memiliki domain collision yang berbeda, tetapi peralatan bridge hanya memiliki satu broadcat domain.
:: Teknik bridging akan memakan banyak bandwidth.

REPEATER



Pengertian Repeater

Yaitu alat yang digunakan untuk menerima sinyal dari satu segmen kabel LAN dan memancarkannya kembali dengan kekuatan yang sama dengan sinyal asli pada segmen (satu atau lebih) kabel LAN yang lain. Dengan adanya repeater ini jarak antarjaringan komputer dapat dibuat lebih jauh.
Pada media fisik seperti ethernet, kualitas transmisi data hanya dapat bertahan dalam batas waktu dan jangkauan tertentu, selanjutnya akan mengalami penurunan sinyal. Repeater akan berusaha mempertahankan kekuatan sinyal dan mencegah penurunan sinyal hingga data sampai ke tujuan.

Karakteristik Repeater
:: Mempunyai kelemahan tidak dapat melakukan filter traffic jaringan.
::Data yang masuk ke port repeater akan tersebar ke segmen-segmen jaringan LAN tanpa memperhitungkan apakah data dibutuhkan atau tidak.

:. Bagian-Bagian Repeater .:
Bagian-bagian dari repeater adalah sebagai berikut.
:: Receiver (penerima) biasa disebut RX.
:: Transmitter (pemancar) disebut juga TX.
:: COR (Carrier Operated Relay), bagian ini yang mengatur transmitter untuk segera memancar bersamaan saat bagian RX menerima informasi,dan memutuskan kembali pancaran saat sinyal informasi selesai atau terputus.
:: Duplexer adalah alat yang dapat menyatukan bag RX dan TX yang sekaligus menjadi filter dan penyekat antara RX dan TX sehingga frekwensi RX dan TX dapat bekerja bersamaan tanpa saling ganggu sehingga memungkinkan kita untuk menggunakan satu bh antenna saja untuk menerima sekaligus memancarkannya kembali.
:: Power supply adalah catu daya tegangan searah yang menyupply arus listrik keseluruh peralatan tsb.
:: Coaxial atau saluran transmisi biasa disebut Coaxial / Heliax sebagai pembawa daya ke antenna.
:: Antenna berfungsi menerima pancaran dan memancarkan, serta merubah daya RF menjadi gelombang elektro magnet dan memancarkannya kembali.

:. Kelebihan dan Kekurangan Repeater .:
:: Mengatasi keterbatasan (jarak, kualitas sinyal) fisik suatu segmen jaringan.
:: Menggabungkan beberapa segmen suatu jaringan yang besar (misalnyaEthernet to Ethernet).
:: Aturan panjang kabelmaksimum tidak dapat dilampaui.
:: Karena bekerja pada physical layer, repeater tidak dapat menghubungkan misalnya antara protokol data.
:: Link layer yang berbeda (misalnya Ethernet dengan Token Ring).

SWITCH



Pengertian Switch

Switch jaringan (singkatnya switch) adalah sebuah alat jaringan yang melakukan bridging transparan (penghubung segementasi banyak jaringan dengan forwarding berdasarkan alamat MAC). Switch jaringan dapat digunakan sebagai penghubung komputer atau router pada satu area yang terbatas, switch juga bekerja pada lapisan data link, cara kerja switch hampir sama seperti bridge, tetapi switch memiliki sejumlah port sehingga sering dinamakan multi-port bridge.

Karakteristik Switch :
:: Tergolong peralatan Layer 2 dalam OSI Model (Data Link Layer).
:: Dapat menginspeksi data yang diterima.
:: Dapat menentukan sumber dan tujuan data.
:: Dapat mengirim data ke tujuan dengan tepat sehingga akan menghemat bandwith.
:: Dapat menangani lebih dari dua port dan lebih dari dua komunikasi data dalam waktu bersamaan.

Keuntungan dan Kekurangan Switch
1. Keuntungan
Klien Performance: Karena sistem tertentu yang melekat pada switch hanya melihat informasi secara eksplisit yang ditujukan kepada NIC, maka ada sedikit overhead waktu yang dihabiskan membuang paket yang tidak perlu membaca.
Throughput yang lebih tinggi: Karena hanya lalu lintas yang relevan diturunkan jaringan setiap pelabuhan, setiap NIC mendapatkan paket sendiri dikirimkan ke switch secara independen satu sama lain terikat dengan NIC beralih. Ini berarti sebuah tombol dapat mengatur volume total yang lebih besar data dalam transit pada waktu tertentu.

2. Kekurangan
Karena saklar cukup mahal, kemampuan untuk memasukkan “port mirroring” suatu sniffer adalah dengan penggunaan yang terbatas pada sebuah switch karena switch secara otomatis menyaring lalu lintas yang sniffer ingin memperoleh.

Modem



Pengertian Modem

Istilah Modem merupakan singkatan dari dua kata yaitu Modulator dan Demodulator. Modulator merupakan bagian yang mengubah sinyal informasi kedalam sinyal pembawa (carrier) dan siap untuk dikirimkan, sedangkan Demodulator adalah bagian yang memisahkan sinyal informasi (yang berisi data atau pesan) dari sinyal pembawa yang diterima sehingga informasi tersebut dapat diterima dengan baik. Modem merupakan penggabungan kedua-duanya, artinya modem adalah alat komunikasi dua arah yang digunakan sebagai alat untuk merubah data dari bentuk analog ke digital atau sebaliknya. Modem dihubungkan ke komputer atau terminal menggunakan sebuah interface. Interface modem terdiri dari beberapa bagian, yaitu: Plugs, Soket, Pin, dan Kabel.
Karakteristik Modem
:: Mekanik : hubungan fisik antara DTE-DCE
:: Elektrik : level voltase & waktu perubahan voltase DTE-DCE harus sama, misal NRZ-L
:: Fungsional : fungsi DCE dalam kategori data, kontrol, waktu, dan ground.
:: Prosedural : urutan kejadian dalam mentransmisikan data.

Jenis-Jenis Modem Berdasarkan Pemasangannya
Berdasarkan pemasangan pada perangkat komputer mudem terdiri dari dua jenis, yaitu Modem internal dan modem external.
1. Modem internal dipasangkan pada bagian dalam CPU misalnya pada slot PCI (pada motherboard tertentu sudah dilengkapi modem dari pabriknya).

:: Keuntungan menggunakan modem ini adalah lebih hemat tempat dan dari segi harga lebih ekonomis dibandingkan dengan modem eksternal dank karena telah terpasang di motherboard, maka modem jenis ini tidak membutuhkan adaptor seperti halnya modem eksternal sehingga system terkesan lebih ringkas tanpa ada banyak kabel yang berantakan.

:: Kelemahan menggunakan modem ini adalah tidak adanya indicator sebagaimana yang bisa ditemui pada modem eksternal, akibatnya agak sulit mengecek status modem walau kini banyak software tambahan untuk mengeceknya. Menggunakan modem internal juga membuat power supply menjadi keberatan karena sumber tegangan diambil olehnya.

2. Modem external dipasang pada bagian luar CPU, umumnya dipasangkan pada Serial port atau USB pada CPU.

:: Keuntungan menggunakan modem ini merupakan solusi dari kelemahan modem internal. Selain itu modem jenis ini lebih mobile, karena bisa dibawa kemana-mana.

:: Kerugiannya tidak lain adalah membutuhkan sumber tegangan (adaptor) walau kini sekarang lebih efisien lagi dengan mengambil sumber tegangan dari komputer itu sendiri.

Jenis-Jenis Modem Berdasarkan Jaringan atau Media Koneksinya
Berdasarkan jaringan atau media salurannya modem terdiri dari dua jenis, yaitu modem kabel dan modem wireless.
1. Modem kabel merupakan modem yang untuk aksesnya menggunakan jaringan kabel, misalnya seperti jaringan kabel telepon.

:: Keuntungan menggunakan kabel modem adalah tidak membutuhkan sarana telepon sehingga tidak menggangu lalu lintas komunikasi suara lewat telepon, kecepatan akses waktu yang tinggi, tidak dibatasi waktu koneksi, dan bisa dipakai secara bersama-sama oleh beberapa komponen sekaligus.

:: Kekurangan menggunakan kabel modem adalah kecepatan transfer data tidak simetris, upstream (data keluar) jauh lebih kecil daripada kecepatan downstream (data masuk), hal ini membuat kabel modem kurang sesuai jika dijadikan pilihan utama untuk membuka server, misalnya web atau FTP Server.

2. Modem Wireless merupakan bagian dari jaringan komputer yang biasanya tidak disebut modem, tetapi menggunakan istilah lain yang telah disepakati, seperti modem GSM, modem CDMA, modem HSDPA, dan modem HSUPA.

AP ( Access Point )



Pengertian Access Point

Access point (AP) adalah jaringan komputer tanpa kabel (wireless), access point ini adalah pemancar yang menghubungkan komputer-komputer yang terpaut dengan jaringannya untuk menuju jaringan yang lebih besar (internet).

Fungsi Access Point ibaratnya sebagai Hub/Switch di jaringan lokal, yang bertindak untuk menghubungkan jaringan lokal dengan jaringan wireless/nirkabel para client/tetangga anda, di access point inilah koneksi internet dari tempat anda dipancarkan atau dikirim melalui gelombang radio, ukuran kekuatan sinyal juga mempengaruhi area coverage yang akan dijangkau, semakin tinggi kekuatan sinyal semakin luas jangkauannya.

Ada dua buah perangkat wireless, satu buah jenis wireless Access Point (AP) dan sebuah lagi Wireless Cable/DSL Router. Kedua perangkat ini sudah lama tidak difungsikan secara optimal.

Access Point Dan Fungsinya
Interface untuk mengatur setting AP dilakukan dengan memasukkan alamat IP perangkat AP melalui browser, beberapa konfigurasi dilakukan, diantaranya dengan:
:: Mengatur supaya AP dapat berfungsi sebagai DHCP server
:: Mencoba fitur Wired Equivalent Privacy (WEP) dan Wi-Fi Protected Access(WPA)
:: Mengatur akses berdasarkan MAC Address device pengakses
:: dsb

:.: Upgade Firmware :.:
Biasanya perangkat yang mempunyai firmware semacam AP akan menyediakan upgrade firmware untuk melakukan perbaikan, bahkan dengan upgrade firmware akan ada fungsi tambahan atau baru. Langsung saja cari firmware terbaru untuk AP di website vendor. Ternyata sudah ada beberapa release terhadap firmware lama yang ada di AP, download firmware versi terakhir. Firmware yang di download berbentuk file executable, jalankan file tersebut akan melakukan decompress dan menghasilkan file README dan firmware update.

Proses upgrade dapat dilakukan secara mudah, yaitu langsung dilakukan melalui browser, masukkan file firmware update, kemudian klik sumbit, dalam waktu kurang dari satu menit proses upgrade selesai dan firmware baru langsung terpasang. Reset ke default factory setting dilakukan sesuai rekomendasi Vendor yang ada di file README.

Upgrade firmware memberikan hasil yang sangat memuaskan, yaitu DHCP server dapat berfungsi dengan baik dan tersedianya fasilitas tambahan/baru yaitu perangkat wireless sekarang fungsinya menjadi tiga jenis:
:: Access Point (fungsi default)
:: Client Bridge Mode
:: Repeater Mode

Topologi Jaringan

Topologi pohon



Topologi Pohon adalah kombinasi karakteristik antara topologi bintang dan topologi bus. Topologi ini terdiri atas kumpulan topologi bintang yang dihubungkan dalam satu topologi bus sebagai jalur tulang punggung atau backbone. Komputer-komputer dihubungkan ke hub, sedangkan hub lain di hubungkan sebagai jalur tulang punggung.

Topologi jaringan ini disebut juga sebagai topologi jaringan bertingkat. Topologi ini biasanya digunakan untuk interkoneksi antar sentral dengan hirarki yang berbeda. Untuk hirarki yang lebih rendah digambarkan pada lokasi yang rendah dan semakin keatas mempunyai hirarki semakin tinggi. Topologi jaringan jenis ini cocok digunakan pada sistem jaringan komputer.

Pada jaringan pohon, terdapat beberapa tingkatan simpul atau node. Pusat atau simpul yang lebih tinggi tingkatannya, dapat mengatur simpul lain yang lebih rendah tingkatannya. Data yang dikirim perlu melalui simpul pusat terlebih dahulu. Misalnya untuk bergerak dari komputer dengan node-3 kekomputer node-7 seperti halnya pada gambar, data yang ada harus melewati node-3, 5 dan node-6 sebelum berakhir pada node-7.

Keungguluan jaringan pohon seperti ini adalah, dapat terbentuknya suatu kelompok yang dibutuhkan pada setiap saat. Sebagai contoh, perusahaan dapat membentuk kelompok yang terdiri atas terminal pembukuan, serta pada kelompok lain dibentuk untuk terminal penjualan. Adapun kelemahannya adalah, apabila simpul yang lebih tinggi kemudian tidak berfungsi, maka kelompok lainnya yang berada dibawahnya akhirnya juga menjadi tidak efektif. Cara kerja jaringan pohon ini relatif menjadi lambat.

Topologi Jaringan

Topologi Jala atau Topologi Mesh



Topologi jala atau Topologi mesh adalah suatu bentuk hubungan antar perangkat dimana setiap perangkat terhubung secara langsung ke perangkat lainnya yang ada di dalam jaringan. Akibatnya, dalam topologi mesh setiap perangkat dapat berkomunikasi langsung dengan perangkat yang dituju (dedicated links).

Dengan demikian maksimal banyaknya koneksi antar perangkat pada jaringan bertopologi mesh ini dapat dihitung yaitu sebanyak n(n-1)/2. Selain itu karena setiap perangkat dapat terhubung dengan perangkat lainnya yang ada di dalam jaringan maka setiap perangkat harus memiliki sebanyak n-1 Port Input/Output (I/O ports).

Berdasarkan pemahaman di atas, dapat dicontohkan bahwa apabila sebanyak 5 (lima) komputer akan dihubungkan dalam bentuk topologi mesh maka agar seluruh koneksi antar komputer dapat berfungsi optimal, diperlukan kabel koneksi sebanyak 5(5-1)/2 = 10 kabel koneksi, dan masing-masing komputer harus memiliki port I/O sebanyak 5-1 = 4 port (lihat gambar).

Dengan bentuk hubungan seperti itu, topologi mesh memiliki beberapa kelebihan, yaitu:

:: Hubungan dedicated links menjamin data langsung dikirimkan ke komputer tujuan tanpa harus melalui komputer lainnya sehingga dapat lebih cepat karena satu link digunakan khusus untuk berkomunikasi dengan komputer yang dituju saja (tidak digunakan secara beramai-ramai/sharing).
:: Memiliki sifat Robust, yaitu Apabila terjadi gangguan pada koneksi komputer A dengan komputer B karena rusaknya kabel koneksi (links) antara A dan B, maka gangguan tersebut tidak akan memengaruhi koneksi komputer A dengan komputer lainnya.
:: Privacy dan security pada topologi mesh lebih terjamin, karena komunikasi yang terjadi antara dua komputer tidak akan dapat diakses oleh komputer lainnya.
:: Memudahkan proses identifikasi permasalahan pada saat terjadi kerusakan koneksi antar komputer.

Meskipun demikian, topologi mesh bukannya tanpa kekurangan. Beberapa kekurangan yang dapat dicatat yaitu:

:: Membutuhkan banyak kabel dan Port I/O. semakin banyak komputer di dalam topologi mesh maka diperlukan semakin banyak kabel links dan port I/O (lihat rumus penghitungan kebutuhan kabel dan Port).
:: Hal tersebut sekaligus juga mengindikasikan bahwa topologi jenis ini * Karena setiap komputer harus terkoneksi secara langsung dengan komputer lainnya maka instalasi dan konfigurasi menjadi lebih sulit.
:: Banyaknya kabel yang digunakan juga mengisyaratkan perlunya space yang memungkinkan di dalam ruangan tempat komputer-komputer tersebut berada.

Berdasarkan kelebihan dan kekurangannya, topologi mesh biasanya diimplementasikan pada komputer-komputer utama dimana masing-masing komputer utama tersebut membentuk jaringan tersendiri dengan topologi yang berbeda (hybrid network).

Topologi Jaringan

Topologi cincin



Topologi cincin adalah topologi jaringan berbentuk rangkaian titik yang masing-masing terhubung ke dua titik lainnya, sedemikian sehingga membentuk jalur melingkar membentuk cincin. Pada topologi cincin, komunikasi data dapat terganggu jika satu titik mengalami gangguan. Jaringan FDDI mengantisipasi kelemahan ini dengan mengirim data searah jarum jam dan berlawanan dengan arah jarum jam secara bersamaan. Topologi ring digunakan dalam jaringan yang memiliki performance tinggi, jaringan yang membutuhkan bandwidth untuk fitur yang time-sensitive seperti video dan audio, atau ketika performance dibutuhkan saat komputer yang terhubung ke jaringan dalam jumlah yang banyak.

:.: Kelebihan :.:

:: Hemat kabel
:: Tidak akan terjadi tabrakan pengiriman data (collision), karena pada satu waktu hanya satu node yang dapat mengirimkan data

:.: Kelemahan :.:

:: Peka kesalahan, sehingga jika terdapat gangguan di suatu node mengakibatkan terganggunya seluruh jaringan.
:: Pengembangan jaringan lebih kaku
:: Sulit mendeteksi kerusakan
:: Dapat terjadi collision[dua paket data tercampur]
:: Diperlukan penanganan dan pengelolaan khusus bandels

Topologi Jaringan

Topologi bintang



Topologi bintang merupakan bentuk topologi jaringan yang berupa konvergensi dari node tengah ke setiap node atau pengguna. Topologi jaringan bintang termasuk topologi jaringan dengan biaya menengah.

== Kelebihan ==
:: Kerusakan pada satu saluran hanya akan memengaruhi jaringan pada saluran tersebut dan station yang terpaut.
:: Tingkat keamanan termasuk tinggi.
:: Tahan terhadap lalu lintas jaringan yang sibuk.
:: Penambahan dan pengurangan station dapat dilakukan dengan mudah.
:: Akses Kontrol terpusat.
:: Kemudahan deteksi dan isolasi kesalahan/kerusakan pengelolaan jaringan.
:: Paling fleksibel.
:: Lebih gampang digunakan

Kekurangan

:: Jika node tengah mengalami kerusakan, maka seluruh rangkaian akan berhenti.
:: Boros dalam pemakaian kabel.
:: HUB jadi elemen kritis karena kontrol terpusat.
:: Terlalu penting hub sehinga ketika terdapat masalah dengan hub maka jaringan tersebut akan down
:: Jaringan tergantung pada terminal pusat
:: Jika menggunakan switch dan lalu lintas data padat dapat menyebabkan jaringan lambat.
:: Biaya jaringan lebih mahal dari pada bus atau ring

Sabtu, 16 Juni 2012

Routed vs Routing Protocol

Routing Dinamis

:: Routing protocol adalah berbeda dengan routed protocol.
:: Routing protocol adalah komunikasi antara router-router.
:: Routing protocol mengijinkan router-router untuk sharing informasi tentang jaringan dan koneksi antar router.
:: Router menggunakan informasi ini untuk membangun dan memperbaiki table routingnya.

Contoh Routing Protocol

:: Routing Information Protocol (RIP)
:: Interior Gateway Routing Protocol (IGRP)
:: Enhanced Interior Gateway Routing Protocol (EIGRP)
:: Open Shortest Path First (OSPF)

Routed Protocol

:: Routed protocol digunakan untuk trafik user langsung.
:: Routed protocol menyediakan informasi yang cukup dalam layer address jaringannya untuk melewatkan paket yang akan diteruskan dari satu host ke host yang lain berdasarkan alamatnya.
:: Contoh :
Internet Protocol (IP)
Internetwork Packet Exchange (IPX)

Autonomous System (AS)

:: AS adalah kumpulan dari jaringan-jaringan yang dalam satu administrasi yang mempunyai strategi routing bersama. AS mungkin dijalankan oleh satu atau lebih operator ketika AS digunakan pada routing ke dunia luar.
:: American Registry of Internet Numbers (ARIN) adalah suatu service provider atau seorang administrator yang memberikan nomor identitas ke AS sebesar 16-bit.
:: Routing protokol seperti Cisco IGRP membutuhkan nomor AS (ASnumber) yang sifatnya unik.

Klasifikasi Routing Protokol

:: Sebagian besar algoritma routing dapat diklasifikasikan menjadi satu dari dua kategori berikut:
1. Distance vector
2. Link-state
:: Routing distance vector bertujuan untuk menentukan arah atau vector dan jarak ke link-link lain dalam suatu internetwork.
:: Sedangkan link-state bertujuan untuk menciptakan kembali topologi yang benar pada suatu internetwork.

Distance Vector

:: Algoritma routing distance vector secara periodik menyalin table routing dari router ke router.
:: Perubahan table routing ini di-update antar router yang saling berhubungan pada saat terjadi perubahan topologi.
:: Algoritma distance vector juga disebut dengan algoritma Bellman-Ford.

Link-State

:: Algoritma link-state juga dikenal dengan algoritma Dijkstra atau algoritma shortest path first (SPF).
:: Algoritma ini memperbaiki informasi database dari informasi topologi.
:: Algoritma distance vector memiliki informasi yang tidak spesifik tentang distance network dan tidak mengetahui jarak router.
:: Sedangkan algortima link-state memperbaiki pengetahuan dari jarak router dan bagaimana mereka inter-koneksi.

Fitur Link-State

:: Link-state advertisement (LSA) – adalah paket kecil dari informasi routing yang dikirim antar router
:: Topological database – adalah kumpulan informasi yang dari LSA-LSA
:: SPF algorithm – adalah hasil perhitungan pada database sebagai hasil dari pohon SPF
:: Routing table – adalah daftar rute dan interface

Routing Protocol

RIP – menggunakan protokol routing interior dengan algoritma distance vector
IGRP – menggunakan protokol routing interior dengan algoritma Cisco distance vector
OSPF – menggunakan protokol routing interior dengan algoritma link-state
EIGRP – menggunakan protokol routing interior dengan algoritma advanced Cisco distance vector
BGP – menggunakan protokol routing eksterior dengan algoritma distance vector

Dasar RIP diterangkan dalam RFC 1058, dengan karakteristik sebagai berikut :

Routing protokol distance vector
Metric berdasarkan jumlah lompatan (hop count) untuk pemilihan jalur
Jika hop count lebih dari 15, paket dibuang
Update routing dilakukan secara broadcast setiap 30 detik

IGRP adalah protokol routing yang dibangun oleh Cisco, dengan karakteristik sebagai berikut :

Protokol routing distance vector
Menggunakan composite metric yang terdiri atas bandwidth, load, delay dan reliability
Update routing dilakukan secara broadcast setiap 90 detik

OSPF menggunakan protokol routing link-state, dengan karakteristik sebagai berikut:

Protokol routing link-state
Merupakan open standard protokol routing yang dijelaskan di RFC 2328
Menggunakan algoritma SPF untuk menghitung cost terendah
Update routing dilakukan secara floaded saat terjadi perubahan topologi jaringan

Cara Setting Mikrotik Menggunakan Winbox

Topologinya sebagai berikut.


Secara default modem adsl speedy di set sebagai DHCP server dengan IP default 192.168.1.1 dan melakukan dial ke DSLAM speedy menggunakan PPPoE. Pada tutorial kali ini, anggap sajah speedy kita sudah jalan dan kita sudah bisa internetan melalui laptop yang di colokan ke modem speedy langsung dengan kabel UTP.

Langkah selanjutnya adalah setting IP di mikrotik, kita buat statik sajah biar gampang dan mudah dipahami. Ingat, modem speedy dengan ip default 192.168.1.1 akan kita jadikan gateway di mikrotik sebagaimana topologi diatas.

Hidupkan mikrotik anda kemudian colokan laptop/komputer anda ke ether2 mikrotik menggunakan kabel UTP.
Setting IP komputer anda menjadi :
IP Address :192.168.10.2
Subnet : 255.255.255.0
Gateway : 192.168.10.1
DNS : 192.168.10.1

Selanjutnya masuk ke mikrotik menggunakan winbox.
Jika sudah masuk kedalam winbox, Klik menu IP -> Address Klik tanda plus berwarna merah.
Masukan IP untuk ether1 (Publik) 192.168.1.2/24 kemudian klik APPLY dan OK.


Masukan Ip satu lagi untuk ether2 (Lokal) 192.168.10.1/24 Klik APPLY klik OK


Masukan gateway di dalam mikrotik dalam hal ini IP Modem Speedy akan dijadikan gateway oleh mikrotik. Masukan IP 192.168.1.1 pada kolom Gateway. Klik OK

Klik IP -> Route kemudian klik tanda plus merah


Selanjutnya masukan DNS Speedy, contoh : 202.134.0.155
Klik menu IP -> DNS


Sampai disini kita coba test ping dari dalam mikrotik ke gateway (modem speedy) IP 192.168.1.1
Klik New Terminal pada menu Winbox kemudian ketikan,

ping 192.168.1.1

Jika Reply berarti koneksi ke modem sudah berjalan.

Selanjutnya test ping ke DNS speedy

ping 202.134.0.155

Jika reply berarti koneksi dari dalam mikotik ke internet sudah berjalan.

Sebelum kita test ping dari komputer ke internet, kita harus membuat NAT terlebih dahulu agar semua komputer yang ada di belakang mikrotik bisa internetan. Caranya,

Klik IP -> Firewall -> klik tab NAT
pada tab general pilih src-nat dan pada tab action pilih masquerade
Klik OK

Langkah selanjutnya adalah test ping dari komputer ke internet.

Kita tidak perlu settig IP lagi karena sudah kita setting sebelumnya.
Buka Command Prompt dengan cara klik Start -> Run kemudian ketik CMD lalu ENTER.
Pada layar command prompt coba ping ke DNS lalu ke yahoo atau google.

ping 202.134.0.155
ping yahoo.com

Jika Reply berarti anda telah sukses melakukan setting mikrotik sebagai router meggunakan winbox. Jika nantinya internet akan dibagi untuk beberapa komputer maka kabel yang dari ether2 colokan ke switch dan setiap user masukan IP seperti yang tadi dipasang di komputer anda.

Topologi Jaringan

Topologi Bus

Topologi bus yaitu bentuk susunan komputer terhadap satu kabel panjang yang tidak bertemuantara awal dengan akhir. Peralatan pengkomputeran akan disambungkan terhadap kabel tersebut.
:: Disebut juga Daisy Chain.
:: Paling banyak dipakai karena sederhana dalam instalasi.
:: Pada topologi bus, terdapat satu jalur umum yang berbentuk suatu garis lurus.
Yang mana kemudian masing-masing node dihubungkan kedalam jalur garis tersebut.
:: Transmisi dari suatu workstation dapat menyebar dan menjalar ke workstation lainnya, ini disebabkan setiap workstation menggunakan media transmisi yang sama.
:: Dapat terjadi collision (dua paket data tercampur), karena sinyal mengalir dalam dua arah.
:: Problem terbesar : jika salah satu segmen kabel putus, maka seluruh jaringan akan terhenti.
:: Meskipun ada percabangan media transmisi, tetapi tidak membentuk jalur tertutup (closed loop).
:: Berupa bentangan satu kabel yang kedua ujungnya ditutup oleh terminator dan terdapat node-node sepanjang kabel.
:: Instalasi mudah dilakukan.


:: Pada setiap ujung dipasang Terminator (Resistor 50 ohm) dan satu ujung dihubungkan ke ground.
Spesifikasi peralatan :
:: Kabel yang digunakan jenis Coaxial, maksimum panjang kabel 185 meter (untuk transmisi data yang baik).
:: T-Conector, yang berfungsi untuk penyambung antar komputer.
:: Terminator, yaitu yang menghubungkan kawat inti dengan kawat yang dijalindengan menggunakan resistor 50 ohm (1/4 watt) dengan identitas warna hijau,kuning, hitam dan emas (perak).
:: Conector biasa, yang berfungsi untuk penghubung ujung-ujung kabel.
:: Thin Cable (tipis), maksimum panjang rentang kabel keseluruhan 185 meter danThick Cable sepanjang 500 meter.

Sejarah Mikrotik




Dalam dunia router, mesin yang berfungsi mengarahkan alamat di Internet, Cisco merupakan nama yang sudah tidak diragukan lagi. Tetapi di dunia lain, nama Mikrotik, yang berbentuk software, lumayan dikenal sebagai penyedia solusi murah untuk fungsi router, bahkan kita dapat membuat router sendiri dari komputer rumahan.

Untuk negara berkembang, solusi Mikrotik sangat membantu ISP atau perusahaan-perusahaan kecil yang ingin bergabung dengan Internet. Walaupun sudah banyak tersedia perangkat router mini sejenis NAT, dalam beberapa kondisi penggunaan komputer dan software Mikrotik merupakan solusi terbaik. Mikrotik adalah perusahaan kecil berkantor pusat di Latvia, bersebelahan dengan Rusia, pembentukannya diprakarsai oleh John Trully dan Arnis Riekstins. John Trully adalah orang Amerika yang berimigrasi ke Latvia dan berjumpa Arnis yang sarjana Fisika dan Mekanik di sekitar tahun 1995.

Tahun 1996 John dan Arnis mulai me-routing dunia (visi Mikrotik adalah me-routing seluruh dunia). Mulai dengan sistem Linux dan MS DOS yang dikombinasikan dengan teknologi Wireless LAN (W-LAN) Aeronet berkecepatan 2Mbps di Molcova, tetangga Latvia, baru kemudian melayani lima pelanggannya di Latvia. Ketika saya menanyakan berapa jumlah pelanggan yang dilayaninya saat ini, Arnis menyebut antara 10 sampai 20 pelanggan saja, karena ambisi mereka adalah membuat satu peranti lunak router yang handal dan disebarkan ke seluruh dunia. Ini agak kontradiksi dengan informasi yang ada di web Mikrotik, bahwa mereka mempunyai 600 titik (pelanggan) wireless dan terbesar di dunia. Padahal dengan wireless di Jogja dan Bandung saja, kemungkinan besar mereka sudah kalah bersaing.

Prinsip dasar mereka bukan membuat Wireless ISP (WISP), tapi membuat program router yang handal dan dapat dijalankan di seluruh dunia. Latvia hanya merupakan “tempat eksperimen” John dan Arnis, karena saat ini mereka sudah membantu negara-negara lain termasuk Srilanka yang melayani sekitar empat ratusan pelanggannya.

Linux yang mereka gunakan pertama kali adalah Kernel 2.2 yang dikembangkan secara bersama-sama dengan bantuan 5 – 15 orang staf R&D Mikrotik yang sekarang menguasai dunia routing di negara-negara berkembang. Selain staf di lingkungan Mikrotik, menurut Arnis, mereka merekrut juga tenaga-tenaga lepas dan pihak ketiga yang dengan intensif mengembangkan Mikrotik secara maraton.
Ketika ditanya siapa saja pesaing Mikrotik, Arnis tersenyum dan enggan mengatakannya. Sewaktu saya simpulkan tidak ada pesaing, Arnis dengan sedikit tertawa menyebut satu nama yang memang sudah lumayan terkenal sebagai produsen perangkat keras khusus untuk teknologi W-LAN, yaitu Soekris dari Amerika. Tujuan utama mereka berdua adalah membangun software untuk routing, sementara kebutuhan akan perangkat keras juga terus berkembang, sehingga akhirnya mereka membuat berbagai macam perangkat keras yang berhubungan dengan software yang mereka kembangkan.

Semangat Mikrotik ini agak berbeda dari kebanyakan perusahaan sejenis di Amerika, karena mereka berkonsentrasi di pengembangan software lalu mencari solusi di hardware-nya dengan mengajak pihak ketiga untuk berkolaborasi. Dan kita dapat melihat ragam perangkat yang mereka tawarkan menjadi semakin banyak, mulai dari perangkat yang bekerja di frekwensi 2,4GHz dan 5,8GHz sampai ke interface dan antena.

Keahlian Mikrotik sebetulnya di perangkat lunak routernya, karena terlihat mereka berjualan perangkat W-LAN dengan antena omni yang sangat tidak dianjurkan pemakaiannya di dunia W-LAN, karena sangat sensitif terhadap gangguan dan interferensi. Walaupun punya tujuan yang sangat jelas, yaitu mendistribusikan sinyal ke segala arah sehingga merupakan solusi murah.

Kepopuleran Mikrotik menyebar juga ke Indonesia. Pertama kali masuk tahun 2001 ke Jogja melalui Citraweb oleh Valens Riyadi dan kawan-kawan, lalu meluas menjadi satu solusi murah untuk membangun ISP, terutama yang berbasis W-LAN. Kebetulan sekali, Jogja merupakan salah satu kota di Indonesia yang populasi pemakaian W-LAN-nya terbesar kalau dibandingkan luas daerahnya. Keberhasilan Mikrotik me-routing dunia merupakan satu contoh, bahwa kita semua mampu membantu calon pemakai Internet untuk masuk ke dunia maya, terutama membantu membangun infrastrukturnya.

Setting Router Mikrotik

Setting Router Mikrotik

Bukan suatu hal yang aneh lagi kalau saat ini orang mulai berbondong-bondong migrasi ke OS mikrotik untuk membuat sebuah router dan bandwith management. Dikarenakan pengunaan yang mudah(bagi orang yang baru kenal pun)dan tampilan winbox yang simple.
Berikut ini saya tulis cara install mikrotik mulai dari awal :
1.Langkah pertama adalah install RouterOS pada PC
2.Login : admin
Password : (kosongkan )
3. Untuk keamanan ganti password default
[admin@Mikrotik] > password
old password: *****
new password: *****
retype new password: *****
4. Mengganti nama Mikrotik Router, pada langkah ini nama server akan diganti menjadi “Schiffer” (nama ini sih bebas2 aja mo diganti)
[admin@Mikrotik] > system identity set name=Schiffer
[admin@Schiffer] >
6. Memberikan IP address pada interface Mikrotik.
Misalkan ether1 akan kita gunakan untuk koneksi ke Internet dengan IP 200.100.50.1 dan ether2 akan kita gunakan untuk network local kita dengan IP 192.168.10.1
[admin@Schiffer] > ip address add address=200.100.50.1 netmask=255.255.255.240 interface=ether1
[admin@Schiffer] > ip address add address=192.168.10.1 netmask=255.255.255.224 interface=ether2
7. Melihat konfigurasi IP address yang sudah kita berikan
[admin@Schiffer] >ip address print
Flags: X - disabled, I - invalid, D - dynamic
# ADDRESS NETWORK INTERFACE
0 200.100.50.1/28 200.100.50.0 ether1
1 192.168.10.1/27 192.168.10.0 ether2
8. Beri IP routenya
[admin@Schiffer] >ip route add dst-domain=200.100.50.0/28 pref-src=192.168.10.1 gateway=ether1 distance=1
[admin@Schiffer] >ip route add dst-domain=192.168.10.0/27 pref-src=200.100.50.1 gateway=ether2 distance=1
9. Melihat konfigurasi IP route yang sudah kita berikan
[admin@Schiffer] >ip route print
10. Kita cek koneksi dengan :
[admin@Schiffer] >ping 200.100.50.1
[admin@Schiffer] >ping 192.168.10.1

Setting Router Mikrotik

Setting Router Mikrotik

Bukan suatu hal yang aneh lagi kalau saat ini orang mulai berbondong-bondong migrasi ke OS mikrotik untuk membuat sebuah router dan bandwith management. Dikarenakan pengunaan yang mudah(bagi orang yang baru kenal pun)dan tampilan winbox yang simple.
Berikut ini saya tulis cara install mikrotik mulai dari awal :
1.Langkah pertama adalah install RouterOS pada PC
2.Login : admin
Password : (kosongkan )
3. Untuk keamanan ganti password default
[admin@Mikrotik] > password
old password: *****
new password: *****
retype new password: *****
4. Mengganti nama Mikrotik Router, pada langkah ini nama server akan diganti menjadi “Schiffer” (nama ini sih bebas2 aja mo diganti)
[admin@Mikrotik] > system identity set name=Schiffer
[admin@Schiffer] >
6. Memberikan IP address pada interface Mikrotik.
Misalkan ether1 akan kita gunakan untuk koneksi ke Internet dengan IP 200.100.50.1 dan ether2 akan kita gunakan untuk network local kita dengan IP 192.168.10.1
[admin@Schiffer] > ip address add address=200.100.50.1 netmask=255.255.255.240 interface=ether1
[admin@Schiffer] > ip address add address=192.168.10.1 netmask=255.255.255.224 interface=ether2
7. Melihat konfigurasi IP address yang sudah kita berikan
[admin@Schiffer] >ip address print
Flags: X - disabled, I - invalid, D - dynamic
# ADDRESS NETWORK INTERFACE
0 200.100.50.1/28 200.100.50.0 ether1
1 192.168.10.1/27 192.168.10.0 ether2
8. Beri IP routenya
[admin@Schiffer] >ip route add dst-domain=200.100.50.0/28 pref-src=192.168.10.1 gateway=ether1 distance=1
[admin@Schiffer] >ip route add dst-domain=192.168.10.0/27 pref-src=200.100.50.1 gateway=ether2 distance=1
9. Melihat konfigurasi IP route yang sudah kita berikan
[admin@Schiffer] >ip route print
10. Kita cek koneksi dengan :
[admin@Schiffer] >ping 200.100.50.1
[admin@Schiffer] >ping 192.168.10.1

Konfigursi NAT dan TFTP Server

NAT

:: NAT digunakan pada jaringan agar host yang berada di bagian dalam (inside) dengan IP address private dapat berkomunikasi dengan Internet.
:: Ketika mengkonfigurasikan NAT, setidaknya satu interface harus dikonfigurasikan sebagai inside interface, artinya dia terkoneksi dengan jarinagn bagian dalam (LAN) atau private network.
:: Interface lainnya biasanya sebagai external interface yang digunakan untuk mengakses Internet, harus dikonfigurasikan sebagai outside interface.

1. Menentukan Interface

:: Masuk ke privileged EXEC mode.
:: Masuk ke Global Configuration Mode.
:: Kemudian pilih interface yang akan dijadikan sebagai inside interface
:: Contohnya adalah sebagai berikut :
Router> enable
Router# conf t
Router(config)# interface fastethernet 0/0
:: Pada contoh di atas interface fa 0/0 dijadikan sebagai inside interface.

2. Memberi IP Address Inside Interface

:: Perintah yang digunakan adalah :
Router(config-if)# ip add 172.31.232.182 255.255.255.0

3. Mengidentifikasi Inside Interface

:: Perintah yang digunakan adalah :
Router(config-if)# ip nat inside
Router(config-if)# exit

4. Menentukan Interface

:: Pilih interface yang akan dijadikan sebagai outside interface.
:: Pada contoh di bawah interface serial 0/0 dijadikan sebagai outside interface.
Router(config)# interface serial 0/0

5. Memberi IP Address Outside Interface

:: Perintah yang digunakan adalah :
Router(config-if)# ip add 209.165.201.1 255.255.255.252

6. Mengidentifikasi Outside Interface

:: Perintah yang digunakan adalah :
Router(config-if)# ip nat outside
Router(config-if)# exit

7. Mentranslasikan Inside ke Outside

:: Perintah yang digunakan adalah :
Router(config-if)# ip nat inside source statis 172.31.232.14 209.165.202.130

8. Memeriksa Konfigurasi NAT

:: Gunakan perintah show running-config.
:: Hasil yang didapatkan :
!
interface fastethernet 0/0
ip address 172.31.232.182 255.255.255.0
ip nat inside
!
interface serial 0/0
ip address 209.165.201.1 255.255.255.252
ip nat outside
!
ip nat inside source statis 172.31.232.14 209.165.202.130

Backup dan Restore TFTP Server

:: Dikuatirkan jika NVRAM rusak atau file menjadi korup maka sebuah ide yang baik apabila membuat file cadangan ke dalam server TFTP.
:: Perintah Backup
Router# copy startup-config tftp
:: Perintah Restore
Router# copy tftp startup-config
:: Yang dibutuhkan adalah IP address TFTP server dan nama file yang akan di-backup atau di-restore.

Konfigurasi DHCP Server

DHCP

Delapan langkah mengkonfigurasikan DHCP lewat CLI
1. Membuat DHCP Address Pool
2. Menentukan Subnet
3. Pengecualian IP Address
4. Menentukan Domain Name
5. DNS Server IP Address
6. Menentukan Default Router
7. Menentukan Lama Penggunaan Informasi DHCP
8. Memeriksa Konfigurasi

1. Membuat DHCP Address Pool

:: Masuk ke privileged EXEC mode.
:: Masuk ke Global Configuration Mode.
:: Kemudian buat sebuah nama untuk DHCP server address pool.
:: Lebih dari sebuah address pool dimungkinkan.
:: Perintahnya adalah sebagai berikut :
Router> enable
Router# conf t
Router(config)# ip dhcp address pool LAN-STMIKWP
:: Pada contoh di atas nama dhcp server address pool adalah “LAN-STMIKWP”

2. Menentukan Subnet

:: Tentukan network atau subnet network dan subnet mask DHCP address pool.
:: Gunakan perintah :
Router(dhcp-config)# network 172.16.0.0 255.255.0.0
:: Tergantung dari versi IOS yang digunakan, subnet mask mungkin dapat juga dituliskan /16 untuk contoh di atas.

3. Pengecualian IP Address

:: Pada prinsipnya semua client yang menggunakan layanan DHCP server akan diberikan IP address secara otomatis oleh DHCP server.
:: Namun dengan pengecualian ini maka DHCP server tidak akan memberikan alamat yang dimaksud.
:: Perintahnya adalah :
Router(config)# ip dhcp excluded-address 172.16.1.100 172.16.1.103
:: Pada contoh diatas ada 4 alamat IP (.1.100 s/d .1.103) yang dapat dimasukkan secara statis oleh administrator karena tidak diberikan oleh DHCP server.

4. Menentukan Domain Name

:: Perintah yang digunakan adalah
Router(dhcp-config)# domain-name stmik-wp.ac.id
:: Client pada contoh ini akan menggunakan domain name “stmik-wp.ac.id”.
:: Domain name ini hanya bersifat optional tergantung dari keinginan administrator, akan digunakan atau tidak.

5. DNS Server IP Address

:: Berikutnya adalah menentukan IP Address dari DNS server yang akan digunakan oleh client.
:: Minimal satu IP address digunakan dan maksimal 8 IP dalam satu baris perintah.
:: Perintah yang digunakan adalah :
Router(dhcp-config)# dns server 172.16.1.103 172.16.2.103
:: Pada contoh diatas digunakan primary dns server dan secondary dns server.

6. Menentukan Default Router

:: Langkah berikutnya adalah menentukan default router yang akan digunakan oleh client sebagai default gateway.
:: Perintahnya adalah :
Router(dhcp-config)# default router 172.16.1.100
:: Pada contoh diatas client-client akan menggunakan IP address 172.16.1.100 sebagai default gateway.

7. Menentukan Lama Penggunaan Informasi DHCP

:: Pada dasarnya DHCP Server akan memberikan informasi DHCP kepada client langsung ketika client dinyalakan dan terkoneksi ke jaringan.
:: Dan lama penggunaannya adalah sehari, namun hal tersebut dapat diubah dengan perintah :
Router(dhcp-config)# lease infinite

8. Memeriksa Konfigurasi

:: Perintahnya adalah show running-config
:: Contoh hasil konfigurasi :
!
ip dhcp pool LAN-STMIKWP
domain-name stmik-wp.ac.id
network 172.16.0.0 255.255.0.0
ip dhcp excluded-address 172.16.1.100 172.16.1.103
dns server 172.16.1.103 172.16.2.103
default router 172.16.1.100
lease infinite
!

Konfigurasi Dynamic Routing dengan RIP

Konfigurasi Dynamic Routing dengan RIP

Routing dinamis memungkinkan pencegahan terhadap konfigurasi secara manual, mencegah pemborosan waktu dalam konfigurasi dan juga memungkinkan router-router untuk melakukan perubahan table routingnya saat terjadi perubahan topologi jaringan tanpa campur tangan administrator jaringan.

RIP merupakan salah satu protokol routing distance vector yang digunakan oleh ribuan jaringan di dunia. Fakta membuktikan bahwa RIP berdasarkan open standard dan mudah diimplementasikan. Akan tetapi RIP membutuhkan konsumsi daya yang tinggi dan membutuhkan fitur router routing protokol.

Dynamic Routing adalah pencegahan terhadap konfigurasi secara manual atau static yang pasti akan sangat merepotkan jika terdapat banyak network yang harus disetting. Di bawah ini adalah penjelasan tentang setting dynamic routing pada aplikasi Paket Tracer.

So, this is the step-by-step:

1. Alat dan Bahan :
1. 1 Unit Komputer
2. Paket Tracert 5.2
- Tiga router
- 2 ethernet card
- 1 serial card
- Tiga switch
- Tiga komputer

2. Desain Jaringan.

Hubungkan ketiga router dengan kabel serial DTE

* Setting IP address pada masing-masing ethernet dan serial pada router.

R1 (konfigurasi menggunakan CLI)
Router>
Router#enable
Router#configure terminal
Router(config)#hostname R1 > untuk mengubah nama hostname
R1(config)#int f0/0 > untuk konfigurasi ethernet0/0
R1(config-if)#ip address 192.168.10.1 255.255.255.0
R1(config-if)#no shutdown
R1(config-if)#int s0/0/0 > untuk mengkonfigursi serial0/0/0
R1(config-if)#ip address 192.168.20.2 255.255.255.0
R1(config-if)#clock rate 56000
R1(config-if)#no shutdown


==============================================================


R2 (konfigurasi dengan CLI)


Router>
Router#enable
Router#configure terminal
Router(config)#hostname R2 > untuk mengubah nama hostname
R2(config)#int f0/0 > untuk konfigurasi ethernet0/0
R2(config-if)#ip address 10.1.1.1 255.255.255.0
R2(config-if)#no shutdown
R2(config-if)#int s0/0/0 > untuk mengkonfigursi serial0/0/0
R2(config-if)#ip address 192.168.20.1 255.255.255.0
R2(config-if)#clock rate 56000
R2(config-if)#no shutdown
R2(config-if)#int s0/0/1 > untuk mengkonfigursi serial0/0/1
R2(config-if)#ip address 176.16.2.1 255.255.255.0
R2(config-if)#clock rate 56000
R2(config-if)#no shutdown


==============================================================


R3 (konfigurasi menggunakan CLI)


Router>
Router#enable
Router#configure terminal
Router(config)#hostname R3 > untuk mengubah nama hostname
R3(config)#int f0/0 > untuk konfigurasi ethernet0/0
R3(config-if)#ip address 172.16.1.1 255.255.255.0
R3(config-if)#no shutdown
R3(config-if)#int s0/0/1 > untuk mengkonfigursi serial0/0/1
R3(config-if)#ip address 172.16.2.2 255.255.255.0
R3(config-if)#clock rate 56000
R3(config-if)#no shutdown

Setting IP Address pada komputer
PC1
IP =192.168.10.5
Gateway =192.168.10.1
==========================
PC2
IP = 10.1.1.5
Gateway = 10.1.1.1
==========================
PC3
IP = 172.16.1.5
Gateway = 172.16.1.1

Konfigurasi RIP
Konfigurasi cukup dilakukan dengan memasukkan network yang terhubung pada router.

R1 (konfigurasi menggunakan CLI)
R1(config)#router rip
R1(config-router)#version 1
R1(config-router)#network 192.168.10.0
R1(config-router)#network 192.168.20.0
=====================================
R2 (konfigurasi menggunakan CLI)
R2(config)#router rip
R2(config-router)#version 1
R2(config-router)#network 192.168.20.0
R2(config-router)#network 172.16.2.0
R2(config-router)#network 10.1.1.0
=====================================
R3 (konfigurasi menggunakan CLI)
R3(config)#router rip
R3(config-router)#version 1
R3(config-router)#network 172.16.1.0
R3(config-router)#network 172.16.2.0

Cek konfigurasi
Lihat tabel routing dengan menggunakan perintah
#show ip route




Jika di depan IP yang menjadi jalur router ditandai dengan huruf “R” maka konfigurasi routing berhasil.


Cek Koneksi




Lalu cek koneksi dengan “ping”. Jika semua PC terkoneksi, maka konfigurasi routing berhasil.


Troubleshoot
Jika, antar router tidak dapat terkoneksi. Pastikan clock rate sudah disetting dengan baik.


Dan, selesailah sudah konfigurasi dynamic routing dengan menggunakan protokol RIP. Mudah kan? Memang.

Selasa, 10 Januari 2012

Cara Konfigurasi Routing Static di Cisco Pascket Tracer

Setting router
1. ROUTER 0 (setting 1 serial, 1 FastEthernet)

Router>en // enable
Router#conf t //configure terminal
Router(config)#int fa0/0 //setting interface dari router ke switch
Router(config-if)#ip add 192.168.1.1 255.255.255.0 //setting IP dan subnet mask
Router(config-if)#no shut //mengaktifkan setting diatasnya
Router(config-if)#ex //exit
Router(config)#
Router(config)#int s2/0 //setting interface serial di router 0
Router(config-if)#ip add 192.168.4.1 255.255.255.0
Router(config-if)#clock rate 64000 //kecepatan clock
Router(config-if)#no shut
Router(config-if)#ex

1. ROUTER 1 (setting 2 serial, 1 FastEth)
Router>en
Router#conf t
Router(config)#int fa0/0
Router(config-if)#ip add 192.168.2.1 255.255.255.0
Router(config-if)#no shut
Router(config-if)#ex
Router(config)#
Router(config)#int s2/0
Router(config-if)#ip add 192.168.4.2 255.255.255.0
Router(config-if)#clock rate 64000
Router(config-if)#no shut
Router(config-if)#ex
Router(config)#
Router(config)#int s3/0
Router(config-if)#ip add 192.168.5.1 255.255.255.0
Router(config-if)#clock rate 64000
Router(config-if)#no shut
Router(config-if)#ex
ROUTER 2 (setting 1 serial, 1 FastEth)
Router>en
Router#conf t
Router(config)#int fa0/0
Router(config-if)#ip add 192.168.3.1 255.255.255.0
Router(config-if)#no shut
Router(config-if)#ex
Router(config)#
Router(config)#int s2/0
Router(config-if)#ip add 192.168.5.2 255.255.255.0
Router(config-if)#clock rate 64000
Router(config-if)#no shut
Router(config-if)#ex
Setting routing :
Router0:
Router(config)#ip route 192.168.2.0 255.255.255.0 192.168.4.2 //
Router(config)#ip route 192.168.3.0 255.255.255.0 192.168.4.2
Router1 :
Router(config)#ip route 192.168.1.0 255.255.255.0 192.168.4.1
Router(config)#ip route 192.168.3.0 255.255.255.0 192.168.5.2
Router2 :
Router(config)#ip route 192.168.1.0 255.255.255.0 192.168.5.1
Router(config)#ip route 192.168.2.0 255.255.255.0 192.168.5.1
Memberi IP pada masing-masing PC
Klik image PC
Klik Tab Desktop
Pilih IP Configuration
Ulangi hingga PC5

Minggu, 08 Januari 2012

Langkah Mensetting DNS Server Debian 5


Software utama untuk membangun sebuah DNS server adalah BIND (Berkeley Internet Name Domain). Software ini menjadi aplikasi default aplikasi DNS dalam semua distribusi Linux. Lakukan proses instalasi bind dengan perintah berikut:

root@server:# apt-get install bind9

Beberapa file konfigurasi dan direktori utama DNS server yang harus kita perhatikan adalah:

(a) /etc/networking/interface
(b) /etc/bind/named.conf.local
(c) /etc/bind/forward
(d) /etc/bind/reverse
(e) /etc/resolv.conf

a. Konfigurasi IP Ethernet
Pertama-tama kita perlu men-setting IP pada ethernet kita supaya memiliki ID terlebih dahulu dan merupakan syarat dasar untuk setting berikutnya.
Untuk setting IP kita dapat memasukkan perintah :
root@server:# nano /etc/network/interface
sehingga settingnya kira-kira menjadi seperti ini

# The primary network interface

auto eth0
iface eth0 inet static
address 172.16.16.1
netmask 255.255.255.128
network 172.16.16.0
broadcast 172.16.16.127
gateway 172.16.16.126
# dns-* options are implemented by the resolvconf package, if installed
dns-nameservers 172.16.16.1
dns-search bloganakkomputer.com

auto eth1
iface eth1 inet static
address 192.168.1.1
netmask 255.255.255.192
network 192.168.1.0
broadcast 192.168.1.63
Ingat, setting IP dan lain-lain harus di sesuaikan dengan jaringan yang akan diterapkan.

b. Konfigurasi Zone (Domain)
Konfigurasi zone atau domain terdiri dari dua mekanisme yang berbeda yaitu forward dan reverse. Konfigurasi forward memetakkan
IP Address => hostname
dan file reverse memetakkan
hostname => IP Address.
Dalam tutorial ini zone atau domain yang akan kita kelola bernama bloganakkomputer.com.
Untuk mendaftarkan file zone tersebut, lakukan editing pada file /etc/bind/named.conf.local dengan cara :
root@server:# nano /etc/bind/named.conf.local

Tambahkan rangkaian konfigurasi berikut untuk mendaftarkan domain yang kita kelola.

zone "bloganakkomputer.com" {
type master;
file "/etc/bind/forward";
};

zone "16.16.172.in-addr.arpa" {
type master;
file "/etc/bind/reverse";
};

c. Konfigurasi file forward
Buat dahulu sebuah file yang bernama forward di direktori /etc/bind/.
Lakukan dengan perintah berikut
root@server:# nano/etc/bind/forward

Sesuaikan isi dari file tersebut dengan identitas hostname pada zone yang akan kita kelola, seperti terlihat pada file berikut:

; BIND data file for local loopback interface
;
$TTL 604800
@ IN SOA bloganakkomputer.com. root. (
2 ; Serial
604800 ; Refresh
86400 ; Retry
2419200 ; Expire
604800 ) ; Negative Cache TTL
;
@ IN NS bloganakkomputer.com.
@ IN A 172.16.16.1
www IN CNAME @
mail IN CNAME @

d. Konfigurasi file reverse
Selain file forward kita pun harus menyiapkan sebuah file yang bernama reverse di direktori /etc/bind/. Lakukan dengan perintah berikut:
root@server:# nano /etc/bind/reverse
Isi dari file tersebut seperti berikut, sesuaikan data pada file reverse tersebut dengan data yang tercatat di file forward sebelumnya.

; BIND data file for local loopback interface
;
$TTL 604800
@ IN SOA bloganakkomputer.com. root. (
2 ; Serial
604800 ; Refresh
86400 ; Retry
2419200 ; Expire
604800 ) ; Negative Cache TTL
;
@ IN NS bloganakkomputer.com.
1 IN PTR @

e. Konfigurasi file resolv
Juga, jangan lupa untuk menyesuaikan resolv.conf dengan name server yang telah kita buat.
Masuk dan edit file resolv.conf dengan cara :
root@server:# nano /etc/resolv.conf
Dan sesuaikan sehingga menjadi :
search bloganakkomputer.com
domain bloganakkomputer.com
nameserver 172.16.16.1
f. Restart
Setelah selesai pengeditan file, lakukan re-start pada file tersebut supaya running dengan setting seperti yang kita harapkan.
Restart networking dengan cara :
root@server:# etc/init.d/networking restart
Restart bind dengan cara :
root@server:# etc/init.d/bind9 restart

Pada komputer server/terminal utama, kita dapat men-cek kinerja DNS server yang telah kita buat dengan cara
root@server:# nslookup bloganakkomputer.com
Server: 172.16.16.1
Address: 172.16.16.1#53

Name: bloganakkomputer.com
Address: 172.16.16.1

Pada komputer client, setting IP pada range seperti server dan dapat kita ping NS (name server) tersebut dengan cara, masuk ke comand prompt windows dan ping :
ping bloganakkomputer.com

Router


Router berfungsi utama sebagai penghubung antar dua atau lebih jaringan untuk meneruskan data dari satu jaringan ke jaringan lainnya. Perbedaannya dengan Switch adalah kalau switch merupakan penghubung beberapa alat untuk membentuk suatu Local Area Network (LAN).

Router penggunaannya banyak dalam jaringan berbasis teknologi protokol TCP/IP, dan router jenis itu disebut juga dengan IP Router. Selain IP Router, ada lagi AppleTalk Router, dan masih ada beberapa jenis router lainnya. Internet merupakan contoh utama dari sebuah jaringan yang memiliki banyak router IP. Router juga dapat digunakan untuk menghubungkan banyak jaringan kecil ke sebuah jaringan yang lebih besar, yang disebut dengan internetwork, atau untuk membagi sebuah jaringan besar ke dalam beberapa subnetwork untuk meningkatkan kinerja dan juga mempermudah manajemennya. Router terkadang juga digunakan untuk mengoneksikan dua buah jaringan yang menggunakan media yang berbeda (seperti halnya router wireless yang pada umumnya selain ia dapat menghubungkan komputer dengan menggunakan radio, ia juga mendukung penghubungan komputer dengan kabel UTP), atau berbeda arsitektur jaringan, seperti halnya dari Ethernet ke Token Ring.

Router dapat digunakan juga untuk menghubungkan LAN ke sebuah layanan telekomunikasi seperti halnya telekomunikasi leased line atau Digital Subscriber Line (DSL). Router digunakan untuk menghubungkan LAN ke sebuah koneksi leased line seperti T1, atau T3, sering disebut sebagai access server. Sementara itu, router yang digunakan untuk menghubungkan jaringan lokal ke sebuah koneksi DSL disebut juga dengan DSL router. Router-router jenis tersebut umumnya memiliki fungsi firewall untuk melakukan penapisan paket berdasarkan alamat sumber dan alamat tujuan paket tersebut, meski beberapa router tidak memilikinya. Router yang memiliki fitur penapisan paket disebut juga dengan packet-filtering router. Fungsi router umumnya memblokir lalu lintas data yang dipancarkan secara broadcast sehingga dapat mencegah adanya broadcast storm yang mampu memperlambat kinerja jaringan.

Router adalah perangkat jaringan yang digunakan untuk membagi protocol kepada anggota jaringan yang lainnya, dengan adanya router maka sebuah protocol dapat di-sharing kepada perangkat jaringan lain. Contoh aplikasinya adalah jika kita ingin membagi IP Adress kepada anggota jaringan maka kita dapat menggunakan router ini, ciri-ciri router adalah adanya fasilitas DHCP (Dynamic Host Configuration Procotol), dengan mensetting DHCP, maka kita dapat membagi IP Address, fasilitas lain dari Router adalah adanya NAT (Network Address Translator) yang dapat memungkinkan suatu IP Address atau koneksi internet disharing ke IP Address lain.

misalnya jika pada suatu perangkat jaringan (komputer) memiliki IP Adress 192.168.0.1, maka agar komputer lain dapat berkomunikasi, harus diberikan IP Address dengan Network Identification 192.168.0 dan dengan Host Identification 2-254, contoh 192.168.0.10, 192.168.0.11 dan seterusnya.
Permasalahan akan muncul ketika perangkat jaringan yang terhubung sangat banyak (biasanya di atas 20 perangkat), seorang administrator akan dipaksa berkeliling untuk mensetting IP Address tiap host, Oleh karenanya kita dapat menggunakan Router.
Jenis-jenis Router
1. Router Aplikasi
2. Router Hardware
3. Router PC
Router aplikasi adalah aplikasi yang dapat kita instal pad sistem operasi, sehingga sistem operasi tersebut akan memiliki kemampuan seperti router, contoh aplikasi ini adalah Winroute, WinGate, SpyGate, WinProxy dan lain-lain.
Router Hardware adalah merupakan hardware yang memiliki kemampuan sepertiu router, sehingga dari hardware tersebut dapat memancarkan atau membagi IP Address dan men-sharing IP Address, pada prakteknya Router hardware ini digunakan untuk membagi koneksi internet pada suatu ruang atau wilayah, contoh dari router ini adalah access point, wilayah yang dapat mendapat Ip Address dan koneksi internet disebut Hot Spot Area.
Router PC adalah Sistem Operasi yang memiliki fasilitas untuk membagi dan mensharing IP Address, jadi jika suatu perangkat jaringan (pc) yang terhubung ke komputer tersebut akan dapat menikmati IP Address atau koneksi internet yang disebarkan oleh Sistem Operasi tersebut, contoh sistem operasi yang dapat digunakan adalah semua sistem operasi berbasis client server, semisal Windows NT, Windows NT 4.0, Windows 2000 server, Windows 2003 Server, MikroTik (Berbasis Linux), dan lain-lain.

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Best CD Rates